Es Krim, Enak dan Menyehatkan
Dingin, manis, dan enak, begitulah kata-kata yang bisa menggambarkan es krim. Makanan yang satu ini memang banyak disukai tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa. Beragam rasa dan aneka kreasi es krim saat ini, menggugah selera siapa saja.
Es krim termasuk dalam kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semipadat dan memiliki nilai gizi tinggi. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim di antaranya: lemak susu, padatan susu tanpa lemak (skim), krim, gula pasir, bahan penstabil, pengemulsi, dan pencita rasa. Sedikitnya 100 gram es krim yang berbahan susu memiliki 110-130 kalori dengan kandungan protein 2.5-3 gram.
Tapi tahukah anda, selain enak es krim juga mempunyai manfaat bagi kesehatan. Berikut manfaat es krim bagi kesehatan kita.
Es krim dapat mencegah Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi progresif di mana tulang menjadi lemah dan secara struktural lebih mungkin untuk fraktur atau patah. Osteoporosis banyak ditemukan pada wanita pasca menopause pada usia 40-50 tahun, terutama wanita berkulit terang dan memiliki riwayat keluarga osteoporosis.
Osteoporosis tidak memiliki gejala sampai patah tulang terjadi. Wanita paling sering mengalami patah tulang di pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Tapi fraktur pun bisa menjadi tanda peringatan bahwa tulang lebih lemah. Osteoporosis menjadi fokus perhatian yang dirasa semakin penting seiring perubahan gaya hidup yang semakin jauh hidup sehat.
Es krim yang mengandung susu bisa memberikan asupan kalsium bagi tubuh yang nantinya bermanfaat bagi tulang kita. Bagi orang yang tidak suka minum susu, es krim bisa menjadi pilihan tepat guna mencukupi kebutuhan kalsium. Dengan asupan kalsium yang cukup, tulang kita tidak akan mudah rapuh dan keropos.
Es Krim Beranfaat Bagi Kekebalan Tubuh
Karena banyak mengandung susu yang kaya akan laktoferin dan sitokin, maka mengkonsumsi es krim sebenarnya dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita terhadap penyakit, termasuk juga influenza. Susu dalam es krim yang tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas Antiviral, terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.
Ironisnya, selama ini es krim justru dianggap sebagai penyebab flu, batuk, dan pilek. Padahal, pada saat kita menyantap es krim, lelehan es krim yang masuk ke dalam mulut dipengaruhi oleh suhu tubuh, sehingga suhunya pun sudah tidak dingin lagi.
Larangan memakan es krim pada saat sakit juga termasuk anggapan yang salah. Pada saat sakit, tubuh kita membutuhkan banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi. Es krim merupakan salah satu hidangan yang dapat menyediakan banyak cairan bagi tubuh kita. Pengecualian adalah bagi penderita radang tenggorokan, asma, maupun amandel karena berpotensi untuk kambuh.
Susu dalam es krim yang tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen.
Es krim tidak menyebabkan gemuk
Es krim memang mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari es krim karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi es krim per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak per hari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika es krim dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.
Manis, lezat, bermanfaat pula. Jadi apa anda masih ragu untuk mengkonsumsi es krim? Pikir lagi ya…